Di tanah itu tuan menyerang
peluru menghujan dengan tujuan
tanpa menyisakan sedikit rasa,
hanya dendam dan kesedihan
Atas nama apapun perang adalah perang!
sebarkan saja amarah untuk menuai amukan kelak
jika itu yang tuan mau,
buat saja tanah untuk bermain tuan dan lawan tuan. sampai puas!
Karena tanah ini tempat harapan. untuk menyebarkan kedamaian dan menuai kebajikan.
imagine no heaven, no relegion, no country, no possessions.
living life in peace. sesuatu yang simpel. tapi barang yang mahal.
lebih mahal daripada harga buat rudal dan senapan.
Lennon bilang ini hanya impian sang pemimpi. mimpi adalah harapan.
mimpi bukan milik tuan dan lawan tuan.
Tapi bukankah sejak dulu sudah ada perang?
saya lahirpun dari perang (ranjang) bapak dan ibu.
apa perang sudah jadi stempel sejarah peradaban manusia?
Saya pernah berhayal suatu saat Tuhan akan menciptakan manusia-manusia tanpa memiliki hati. Karena Tuhan menilai penciptaan hati yang terakhir dan tersulit untuk ciptaannya, tapi hasilnya sia-sia. Satu manusia tanpa hati tercipta. Dia beranak pinak hingga membangun pasukan untuk melawan kerajaan Tuhan. Pertarungan terus terjadi tanpa ada akhir siapa yang menjadi pemenang. Bahkan Tuhan pun diam tak berkata maupun bersabda.
Jika hati yang menyatukan manusia dengan penciptanya...lalu dimanakah pertempuran yang sesungguhnya?
Jika tanah basah menjadi awal penciptaan manusia, dan di tanah basah pula akhir perjalanan hidupnya...lalu dimanakah penyatuan jiwa dan raga?
Itu sih minta dielus, tapi malah digampar
6 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar