penghayal yang tak bisa sembuh

Jumat, 09 Januari 2009

maling (the ballads of don bascom and anna)

Masuk ke rumah ruangan kosong
Dinding bicara atap sunyi senyap
"mengapa kau berkaca?"
Don masih sendiri disana dengan sosok merana tak mampu berkata
Berjalan melewati tangga, atap masih sunyi senyap
Pijaran lampu tampakan jejak kaki
"Langkah yang dipilih sudah sampai mana?" atap masih sunyi senyap
Berjalan lalu lompati jendela
Bintang tak pijarkan cahaya, bulan sabit tampak seadanya
sosok merana lalu berkata " sudah kau ambil apa?"
Aku mengambil janji,ketakutan,dan benci yang telah ku tanam

Janji,
Don bascom : "kau pasti membebaskanku dari kenistaan ini"
Sosok merana : "Don, dosa kecil pasti kuampuni, kau ini terlalu sadis!"
Don bascom: " aku hanya korban iblis!. cepat kau bebaskan aku. hukum saja iblis yang menyesatkan ku itu". Don bascom sambil menggaruk korengnya kemudian pergi berlalu meninggalkan sosok merana.
Sedan rongsok dipacu meninggalkan rumah tua yang lusuh
Udara malam kali ini dingin terhirup
Musim gugur meninggalkan daun kering di jalanan, tersapu oleh angin begitu saja

Ketakutan,
Aku, sepuluh tahun yang lalu adalah seorang bromocorah kaki tangan kaum ompong yang jatuh hati pada seorang wanita berpipi merah bergaun putih secantik bunga tulip yang sedang mekar. Anna bassias namanya.
Dia putri dari bos kaum ompong. wanita dengan jiwa yang sederhana.
Don Bascom: " apa yang terjadi antara kita anna?. aku adalah masa depanmu, kita ditakdirkan untuk bersama, bukan?"
Anna Bassias : " aku tau, tapi..."
Don mendekap anna . Air mata Anna jatuh di bajunya.
Suasana taman balai kota tampak kontras dengan hingar-bingar karnaval diseberang dengan lampu berwarna-warni, ketika anna pergi berlalu hanya meninggalkan sisa gincu di pipi Don bascom.

Benci,
Kriiing....Bunyi telpon memecah kesunyian dan lamunan don bascom di siang itu.
Sinar matahari memaksa masuk dari celah-celah jendela. Don berdiri terperanjak.
"hallo...."
Koran pagi menulis tajuk utama :
"SIAPA BIANG KEROK KEJADIAN-KEJADIAN BOBROK?"
Bau mesiu menjadikan awan kelabu, mengawali hari di kota itu.
Tak terhitung berapa sesal dan isak tangis
Menggiring Don bascom dalam teralis hidupnya yang kelam
Tanpa pembelaan.Tanpa pengampunan. Dan tanpa Anna.
Masa rakyat akhirnya dikagetkan dengan kemenangan kaum ompong yang berhasil menggulingkan kekuasaan kaum bertaring.

1 komentar:

Mrs.Putyi mengatakan...

Ndra..ini cerita karanganmu sendiri ya??

ko keren sih??

cuci tangan disini !!

ShoutMix chat widget