penghayal yang tak bisa sembuh

Rabu, 25 Februari 2009

menunggu

Pagi ini test lagi, well mulai jam 9.00 tapi saya datang jam berapa coba tebak? ya seperti biasa orang yang jarang telat selalu datang dua jam sebelumnya. kurang kerjaan sebenarnya, bukan antusias.
Berhubung tempat tes deket monas , jadi nikmatilah dulu sarapan lontong sayur sambil nunggu jam 9. Sambil berhayal monas yang bentuknya kaya lontong. Makan sengaja diperlambat supaya bisa dua jam. tapi tetep gak bisa, akhirnya lima menit lontong nya keburu abis tapi monas nya koq gak abis abis.
Seperti biasa sampai tempat tes lapor satpam dan seperti iklan suzuki di tv, si satpam menyapa "kepagian mas!" yasudah lah pak satpam ini memang salah saya. Seperti ritual saya biasanya, saya harus mencoba toilet di tempat ini, paling ngga menunggu sampai jam 9. Jadi saya harus buang air kurang lebih 1 1/2 jam. mungkin sekalian tidur aja di toilet. lagi lagi nggak bisa karena cuma sepuluh menit ritual buang air udah beres. baru merem pengen tidur pintu udah ada yang ngetok minta giliran, yasudah memang harus berbagi dengan yang lain.
Kembali ke depan terus nanya satpam " kira kira jam berapa HRD nya buka pak?" dan satpam pun menjawab " jam 1/2 sembilan aja lagi kesini mas, yang lain juga pada pulang dulu bantu mama nya masak" kali ini satpam bohong menjawab.
OK, menunggu adalah hal yang biasa buat saya. Saya pun menghabiskan waktu keliling monas. Andai bawa training dan anduk pasti saya udah jogging.
Belum satu putaran keringet udah ber cucur an (ya ialah masa ber combro an). kalo ini dipertahankan pasti saya mengalami bau badan.
Sebenernya abis tes ini saya janji bersama ibu untuk menjenguk saudara yang kena stoke. penyakit yang udah merenggut satu per satu keluarga saya. makanya ibu selalu menasehati saya supaya berhenti merokok supaya tidak jadi peserta berikutnya. paling ngga tidak impoten kelak.
Lagi lagi menunggu... kali ini nunggu di selter harmoni untuk bersama berangkat ke rs fatmawati. dan duduk bagaikan jejaka yang menunggu janda tiba. sumpah gak ada nyaman nyaman nya pisan! orang orang sliweran mengejar waktu. mereka benar benar menikmati hari.
sesampainya di fatmawati,Saya ngeri ngeliat manusia berselang dengan napas terengap engap seperti itu. andai ada cara yang indah untuk menghadap sang khalik. hidup memang bukan seharusnya untuk menunggu mati. dan untuk saya yang masih bisa bernapas dengan lega...saya harus tetap hidup. sarapan sudah menanti....

Kamis, 19 Februari 2009

ze great 47

Orang orang berdatangan untuk menyaksikan pagelaran Ludruk (opera modern di jaman kaliuga) dengan lakon "mengadili persepsi". Menampilkan tiga pemain utama.Buntil sebagai mahapatih yang berwajah asem dengan kedua wanita cantik bernama Sruntil yang berperawakan seperti dewi Sita yang gagal akan dietnya dan kedua seorang lagi bernama Kuntil yang berperawakan seperti adik nya rahwana yang tidak pernah minum susu peninggi badan.

Mahapatih mulai dengan dialognya...sesion 1
jong...jeng...jong...jeng..

" selamat datang...selamat datang...terek..tek...tek
wahai kalian prajurit prajurit yang siap mati di medan pertempuran...sekali bendera terpasang pantang untuk diturunkan...kejar...kejar terus...kibas lawan sampai terkapar"
"hu...huuu....huuu...huuu...."1300 pasukan mengangkat pedang tanda perlawanan pertanda siap tempur sampai titik darah didonorkan ke PMI.

Mahapatih masuk ke ke balik layar...
sesion 2: layar berganti dengan kamar tidur permaisuri Sruntil

" wahai kakanda, benarkah mengorbankan prajurit untuk misi suci membunuh raja panji adalah perbuatan di jalan angin?"
" adik Sruntil...dalam perang akan selalu ada yang dikorbankan. Biarkan 1300 prajuritku berguguran satu persatu, karena aku hanya butuh 47 prajurit pemanah untuk membunuh raja panji dan....."
" dan setelah itu kakanda nikahi permaisuri Kuntil, benar?"
" adik Sruntil, ini petunjuk angin. Mahadaya seorang patih harus memiliki seorang selir. kau tahu bukan aku adalah ze great mahapatih"
Layar terpaksa ditutup karena adegan selanjutnya adalah petualangan orang dewasa di atas ranjang yang tidak layak untuk penonton dibawah 13 tahun.

Petualangan selesai
Sesion 3: malam hari di kerajaan Panji
jong...jeng...jong...jeng..suara gamelan Ludruk mulai perlahan

" ini racun hebat tiada tara, adik Kuntil. Berikan pada raja Panji malam ini. Dijamin besok pasti raja pusing 7 keliling (dan nggak sempet beli puyer) tidak bisa berdiri tegap memberi komando memimpin pasukan.
from kakanda Buntil...love u muach"
Pesan dari seberang dibaca oleh Kuntil si permaisuri raja. dan segera menuju dapur untuk meracik bandrek + racun untuk raja panji.
jong...jeng...jong...jeng...
terek...tek...tek
Di ruang tengah raja panji sedang mengatur siasat dengan para menteri. masih nampak keraguan di wajah Kuntil untuk menjalankan perintah patih Buntil. Rencana meracuni suami nya sendiri dibatalkan.

jong...jeng...jong...jeng....
sesion 4: pagi hari saat perang

Tak sangka tak di nyana, mahapatih kaget. " loh koq si raja Panji masih seger buger. ada yang gak beres nih. pasti si Kuntil gak jadi ngasi tuh racun. semelekete!". kesal juga si patih.
" pasukan seraaaaaangg!"perintah si patih melihat kondisi makin gak beres

jong...jeng...jong...jeng...

1300 pasukan bertarung lawan pasukan raja Panji, Hasil perang: semua pasukan raja panji mati dan prajurit patih Buntil tersisa 47 orang. ini sesuai rencana.
mengapa 47? karena 47 prajurit yang dilindungi adalah para pemanah. dan ada 47 lubang di benteng kerajaan. jadi mau kabur kemana pun pasti tuh raja mati kena panah.

dan dialog terakhir pun dimulai :
" hai kau raja sompret...pasukan mu udah mati. pilih mana, tancepin sendiri tuh pedang ke badan mu atau aku dan ke 47 prajuritku siap membunuhmu!"
" hai juga kau patih gemblung...tak sadarkah kau bau kematian justru berhembus ke arahmu..heh...padadam...padadam...heh...padadam...padadam..."
" wue..eeeee....semelekete. masih sempetnya kau berkoar! ini tangan tinggal nunjuk aja 47 panah bakal munghujam tubuhmu. masih kaga ngerti juga ente? mau senyum dulu ngak sebelum kau mati wahai raja?"
" senyum ku adalah kemenangan ku wahai patih"
"semelekete...pemanahhhhh! tembak!"

jong...jeng...jong...jeng...
Dan yang terjadi malah diluar skenario. pemanah malah memanah ke arah majikannya sendiri alias ke arah patih Buntil. Mahapatih is dead.
jong...jeng...jong...jeng...

Ludruk selesai dan semar keluar kasih kata kata terakhir sebelum penonton bubar.
" para penonton sekalian, itu tadi drama Ludruk yang bisa bikin kita semua yang melihat jadi termehek mehek. Patih yang ambisius malah dibunuh prajuritnya sendiri. dan skenario besar itu sebenarnya justru terletak di istri patih yaitu Sruntil. Karena saat malam petualangan orang dewasa dengan mahapatih, dia meng sms ke 47 prajurit untuk jangan salah panah. karena dia tahu bahwa patih telah ingkar untuk membebaskan ke 47 prajuritnya dari pajak. Patih adalah pembohong besar dan layak mati. Tapi sebenarnya itu didasari oleh rasa cemburu Sruntil untuk tak mau dimadu.
Terima kasih atas kedatangan nya.. semoga selamat sampai rumah masing masing..terek...tek..tek"

Senin, 16 Februari 2009

raek

Bocah yang tidak pernah tau apa apa tiba tiba warga desa membakar rumah dan membunuh ayah dan mama nya. keluarga Raek dituduh mengirim bencana buat warga desa. Banyak warga terkena wabah penyakit. Ayah raek adalah dukun di desa itu. Dahulu banyak warga yang berobat dan sembuh di tangan ayah Raek. Tapi satu kejadian membuat warga berang. Ayahnya penganut pesugihan. Ketika tidak ada yang berobat lagi ke ayah Raek, mendadak warga desa banyak yang jatuh sakit.
Dalam amukan warga desa, raek berhasil lolos dan siap membalas dendam atas pembantaian itu. Begitulah cerita warga setelah 30 tahun kejadian itu. Awalnya warga menganggap itu hanyalah omong kosong belaka karena mereka yakin raek mati terbawa hanyut oleh sungai dan raek saat itu masih berusia sekitar lima tahun nan, mustahil bagi seorang anak seusia itu menyimpan rasa dendam terhadap warga.
Tapi warga kembali dibuat resah karena banyak pertanda akan pembalasan dendam Raek akan segera terjadi. Ini tertulis dari secarik kertas yang ditemukan seminggu setelah kematian ayah Raek.

" satu bulan purnama keempat
Tak pernah ada teriakan
Akan banyak kematian kembali dari pembalasan dendam
Bocah menghilang dan akan kembali
domba tanpa kepala, sangkar tanpa burung burung, ayam tanpa kokokan
Jangan sendirian dan jangan pernah percaya pada siapa pun "

Saat pertanda itu tiba, tepat pada bulan purnama warga berkumpul menanti kedatangan Raek. Sang ajudan kepala desa yang ternyata Raek dewasa meracuni semua warga yang berkumpul. Dendam sudah terbalas.
Sebuah legenda di suatu desa yang akhirnya dinamakan Raek. Desa yang banyak kaum lelakinya tuna wicara. Dipercaya merupakan keturunan sang Raek. Setiap malam bulan purnama keempat selalu dibuat ritual potong domba dan pelepasan burung merpati agar sang legenda tidak kembali ke desa untuk menarik korban berikutnya.

Jangan Sendirian dan jangan pernah percaya pada siapa pun

Jumat, 13 Februari 2009

empat

empat kali kudengarkan lagu like someone in love
tapi yang pertama begitu indah dan sedih sekali
entah kenapa aku nggak tau...
aku terlau munafik untuk menapik keberadaan cinta
mungkin karena cinta yang pernah ada tak seindah yang kubayangkan, Nyai
sebenarnya i don't want to eat alone anymore
tapi sementara nikmatilah dulu walaupun akan lebih nikmat kalau ada yang menemani
lagipula menjalin hubungan secara personal dengan wanita tidak mudah buat saya
ini bisa menjadi empat perkara ; wanita punya selera, pria juga punya selera, wanita kadang tak berselera; pria juga kadang tak berselera

Senin, 09 Februari 2009

desperados

Kasur masih dingin dan malam masih lama. Hujan masih menggila di luar sana. melihat Robert Plant sudah menua dan tambun - please read this letter. Nyalakan korek susahnya minta ampun. Malam ini kembali tak bisa tidur.
Masih mikir maksud kang barja tadi siang. Mantan tukang bangunan yang menggarap proyek rumah bertingkat setengah jadi, tiba - tiba mampir dan kutemani minum kopi. Dua manusia yang sama - sama belum ada "proyek". " Kalo saya mah sekedar buat makan ada lah dari duit ngwarung, nah si kenek yang susah mana anaknya masih pada sekolah tiga-tiga nya" kata kang barja sambil giat tak putus-putus ngambil sam soe nya.
Wait a minute...god....sir Paul & Dave Grohl tampil di grammy. Uhuw...Dave Grohl merelakan diri menjamah piranti drum lagi, Sir Paul golekin kepalanya lagi. Jejingkrakan aku di atas kasur sambil ikut bernyayi " i saw her satanding there" lagu dari album perdana beatles. Mumpung malam masih panjang dan berkeringat di kasur yang dingin bisa memperpanjang umur. Puas.
Tapi Tom Yorke buat malam makin gak jelas lagi. Sialan lu. matiin TV dulu...
Lanjutin yang tadi, kang Barja emang lagi keliling buat nyari proyek. Biar ada pemasukan buat dia dan keneknya yang lebih susah, ngarep proyek dari diri nya. Ngobrol bareng kang Barja paling banyak ketawanya. Ketawaiin diri sendiri aja. Saya yang goblog apa dia yang sok tau..hahaha. Satu contoh dia cerita pernah baca kitab majapahityang berjilid-jilid tebalnya, katanya. Di situ satu persatu tertulis takdir pemimpin di Indonesia dari era presiden Soekarno dan generasi presiden setelahnya, dan semua ada penjabaran sejarah tiap masing-masing presiden. Tapi begitu saya tanya "habis SBY siapa kang?" dia jawab belum ada. masih ditulis jilid yang itu sama sang penulis yang katanya "orang pinter" dari Jawa Timur. Hahahaha gimana nggak ketawa ngakak coba.
Dia juga berseloroh kalo politik kita masih hura - hura. Kampanye masih buang - buang duit buat bikin kalender, spanduk, bendera, dsb. Habis itu selesai deh. Korupsi lagi. "Rakyat mah cuman jadi maenan doang" begitu katanya. Selorohan yang mungkin keluar dari semua orang di negeri ini. Tapi udah tau seperti itu kenapa masih marak aja yah kampanye kayak gitu?
Mungkin sang caleg maupun parpol menganggap cara itu masih banyak peminatnyadan efektif. Dan rakyat gak pernah jera untuk hidangan seperti itu. Seperti fast food. Dihidangkan lezat dengan harga yang relatif mahal padahal sumber penyeakit. Malah sang penyaji yang berlaga nasionalis, agamis, dan merakyat sedang menjalarkan kaki gurita nya untuk menyedot apa aja yang ada di depan nya nanti.
Trus yang makan sajian itu gimana? Udah kenyang bego. Laper bingung. Serba salah deh..
saya nulis ini juga dengan kondisi goblog tingkat tinggi. Semoga kita berdua cepet dapet proyek yah kang. Biar sedikit asal halal. Begitu kata di sinetron, kang. Tapi kang Barja mah malah benci sinetron. Kumaha atuh ?...
Desperados....
Desperados....
of Solvos un Natioon
Udah pagi tidur dulu ahh......

Jumat, 06 Februari 2009

untuk cinta

malam ini ingin sekali aku menemanimu
menjadi sandaran tempat mengeluh, dan buatlah ku bahagia
aku ingin merasakan arti tangisan itu. aku ingin rasakan harapan itu
bukan menjadi embun yang memberi kesejukan, bukan menjadi bintang yang memberi sinar dalam kegelapan, izinkanlah aku menjadi daun kecil yang berguguran menghiasi altar kehidupanmu. dan bertanyalah apa itu cinta...
cinta adalah pengabdian tanpa pamrih
kalau salah jangan marah
cinta adalah kekhusukan mengucap mantra
kalau moksa jangan maksa
cinta adalah persahabatan bagai kapas
kalau terbang jangan dilepas
cinta adalah rasa tanpa kata
kalau bisa jangan dusta
masih kah bertanya apa itu cinta?
cinta adalah kesiapan hati ketika kita masuk ke dalam hutan untuk mencari seribu rotan tetapi kita keluar hanya membawa sebatang semat.
tapi ketika cinta menjadi bualan dalam realita...
kita buat lingkaran, saling berpegangan, kita terbang bersama ke langit, lihat di bawah sana, dan tertawalah kita semua. semoga menambah ketabahan mu dalam menghadapi semua cobaan ini.
amien.

Senin, 02 Februari 2009

cerita dari kontrakan

Gw baru nonton red cliff kemaren. pilem perang cina tentang bagaimana seni perang Sun Tzu bekerja. Kalo gak salah inget nih, di pilem itu ada kata-kata yang menggambarkan ilmu Sun Tzu itu. begini kalo gak salah " kuat seperti gunung, lembut seperti hutan, panas seperti api,...."selebihnya gw lupa maklum lebih seru liat temen di sebelah sibuk praktekin ilmu Sun Tzu nya ke pasangannya ( Sun = cium, Tzu = susu)..hehe
Katanya ilmu Sun Tzu yang udah berabad-abad ada ini, bisa diterapkan untuk Bisnis sampai ke politik. Menurut gw sih bisa-bisa aja. Manusia kan emang paling jago meng analogikan sesuatu. Bahkan yang lebih ekstrim, temen gw yang otak nya udah disadap sama nano robot bilang kalo kitab suci di dunia itu adaptasi dari seni perang Sun Tzu. Terserah deh.....
Menurut gw (berdasarkan pilem yg gw tonton) sih Sun Tzu adalah strategi yang dipakai manusia dengan melihat faktor dirinya (micro cosmos) yang merupakan bagian dari alam semesta (macro cocmos) untuk mencapai kemenangan. Itu juga kalo gak salah nangkep ya. Maklum jangankan ilmu Sun Tzu (dalam arti sebenarnya) ilmu pengetahuan alam aja dapet merah terus di rapot.

Pernah denger cerita Ken Arok ?
Bromocorah yang berhasil jadi raja setelah membunuh Ian Kasela...denggg bukan, maksud gw setelah membunuh raja Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes sang permaisuri raja. Great...ini bukan sebuah kebetulan, tapi ada strategi. Biar jahat tapi biarkan dosa Ken arok ditanggung dirinya sendiri.

Cerita berawal dari sebuah kontrakan seorang mekanik sepeda. Sebut namanya mas Rock (karena hidunya emang rockes banget). Mas rock hijrah ke jakarta dari kampung nya di jawa sekitar 15 tahun yang lalu. "Hanya modal nekat!" begitu katanya. Berawal jadi buruh angkut pelabuhan di Tanjung Priok dan merasa gak kuat karena biaya hidup tak sebanding pendapatan ditambah bermasalah dengan preman akhirnya mas Rock pindah profesi sebagai buruh proyek, dan berkali-kali pindah lagi sebagai tukang instalasi listrik, tukang gali tanah, kerja matrial, dan sampai sekarang jadi mekanik sepeda. " pokoknya saya apa aja saya lakonin, maklum cuman taman SD, bisa apa..." Begitu katanya. Keahlian yang didapat ngak melalui kursus apalagi kuliah. semua didapet dengan pengalaman juga nekat itu tadi.
Sukses kah Mas Rock ?
sukses mah relatip menurut gw. Walupun masih tinggal di rumah kontrakan sangat sederhana sekali (KSSS) dan tunggakan kredit sana - sini tapi dia masih punya cita - cita. Dia pengen punya usaha sendiri, punya bengkel sepeda sendiri. dari cara ngomong mas Rock kali ini kayaknya dia bener - bener gak pengen pake modal nekat lagi. karena dia perlu Modal. Dan mungkin dia udah punya strategi nya sendiri untuk wujudkan cita - cita nya itu.
Saat itu saya malu sebagai seorang sarjana yang lulus nilai A kewirausahaan untuk memberi solusi sebagai startegi untuk mas Rock berhasil mencapai cita - cita nya. Mas rock mungkin gak bakal ngerti apa itu Sun Tzu, jadi percuma gw cerita panjang lebar kaya wong gendeng. Atau gw menganjurkan mas Rock untuk tikam majikannya sendiri si A Lang biar dia jadi bos toko sepeda. Gak mungkin lah karena mas Rock pria yang baik hati dan gemar beribadah. Saya jadi gak tega dan gak jadi ngasi solusi. Biarin aja nasib Mas rock berjalan sesuai kehendak NYA. Dan perjuangan hebat mas Rock dalam menjalani hidup udah menampar keras hati ini. Dalam perjalanan pulang gw berpikir, orang yang udah berjuang hidup di kota ini aja masih idup susah apalagi yang gak berusaha?...habis sudah...no spirit no glory...no woman no cry....no no ya no ya no ya bongkar! (mengada - ada saja)

cuci tangan disini !!

ShoutMix chat widget