penghayal yang tak bisa sembuh

Kamis, 19 Februari 2009

ze great 47

Orang orang berdatangan untuk menyaksikan pagelaran Ludruk (opera modern di jaman kaliuga) dengan lakon "mengadili persepsi". Menampilkan tiga pemain utama.Buntil sebagai mahapatih yang berwajah asem dengan kedua wanita cantik bernama Sruntil yang berperawakan seperti dewi Sita yang gagal akan dietnya dan kedua seorang lagi bernama Kuntil yang berperawakan seperti adik nya rahwana yang tidak pernah minum susu peninggi badan.

Mahapatih mulai dengan dialognya...sesion 1
jong...jeng...jong...jeng..

" selamat datang...selamat datang...terek..tek...tek
wahai kalian prajurit prajurit yang siap mati di medan pertempuran...sekali bendera terpasang pantang untuk diturunkan...kejar...kejar terus...kibas lawan sampai terkapar"
"hu...huuu....huuu...huuu...."1300 pasukan mengangkat pedang tanda perlawanan pertanda siap tempur sampai titik darah didonorkan ke PMI.

Mahapatih masuk ke ke balik layar...
sesion 2: layar berganti dengan kamar tidur permaisuri Sruntil

" wahai kakanda, benarkah mengorbankan prajurit untuk misi suci membunuh raja panji adalah perbuatan di jalan angin?"
" adik Sruntil...dalam perang akan selalu ada yang dikorbankan. Biarkan 1300 prajuritku berguguran satu persatu, karena aku hanya butuh 47 prajurit pemanah untuk membunuh raja panji dan....."
" dan setelah itu kakanda nikahi permaisuri Kuntil, benar?"
" adik Sruntil, ini petunjuk angin. Mahadaya seorang patih harus memiliki seorang selir. kau tahu bukan aku adalah ze great mahapatih"
Layar terpaksa ditutup karena adegan selanjutnya adalah petualangan orang dewasa di atas ranjang yang tidak layak untuk penonton dibawah 13 tahun.

Petualangan selesai
Sesion 3: malam hari di kerajaan Panji
jong...jeng...jong...jeng..suara gamelan Ludruk mulai perlahan

" ini racun hebat tiada tara, adik Kuntil. Berikan pada raja Panji malam ini. Dijamin besok pasti raja pusing 7 keliling (dan nggak sempet beli puyer) tidak bisa berdiri tegap memberi komando memimpin pasukan.
from kakanda Buntil...love u muach"
Pesan dari seberang dibaca oleh Kuntil si permaisuri raja. dan segera menuju dapur untuk meracik bandrek + racun untuk raja panji.
jong...jeng...jong...jeng...
terek...tek...tek
Di ruang tengah raja panji sedang mengatur siasat dengan para menteri. masih nampak keraguan di wajah Kuntil untuk menjalankan perintah patih Buntil. Rencana meracuni suami nya sendiri dibatalkan.

jong...jeng...jong...jeng....
sesion 4: pagi hari saat perang

Tak sangka tak di nyana, mahapatih kaget. " loh koq si raja Panji masih seger buger. ada yang gak beres nih. pasti si Kuntil gak jadi ngasi tuh racun. semelekete!". kesal juga si patih.
" pasukan seraaaaaangg!"perintah si patih melihat kondisi makin gak beres

jong...jeng...jong...jeng...

1300 pasukan bertarung lawan pasukan raja Panji, Hasil perang: semua pasukan raja panji mati dan prajurit patih Buntil tersisa 47 orang. ini sesuai rencana.
mengapa 47? karena 47 prajurit yang dilindungi adalah para pemanah. dan ada 47 lubang di benteng kerajaan. jadi mau kabur kemana pun pasti tuh raja mati kena panah.

dan dialog terakhir pun dimulai :
" hai kau raja sompret...pasukan mu udah mati. pilih mana, tancepin sendiri tuh pedang ke badan mu atau aku dan ke 47 prajuritku siap membunuhmu!"
" hai juga kau patih gemblung...tak sadarkah kau bau kematian justru berhembus ke arahmu..heh...padadam...padadam...heh...padadam...padadam..."
" wue..eeeee....semelekete. masih sempetnya kau berkoar! ini tangan tinggal nunjuk aja 47 panah bakal munghujam tubuhmu. masih kaga ngerti juga ente? mau senyum dulu ngak sebelum kau mati wahai raja?"
" senyum ku adalah kemenangan ku wahai patih"
"semelekete...pemanahhhhh! tembak!"

jong...jeng...jong...jeng...
Dan yang terjadi malah diluar skenario. pemanah malah memanah ke arah majikannya sendiri alias ke arah patih Buntil. Mahapatih is dead.
jong...jeng...jong...jeng...

Ludruk selesai dan semar keluar kasih kata kata terakhir sebelum penonton bubar.
" para penonton sekalian, itu tadi drama Ludruk yang bisa bikin kita semua yang melihat jadi termehek mehek. Patih yang ambisius malah dibunuh prajuritnya sendiri. dan skenario besar itu sebenarnya justru terletak di istri patih yaitu Sruntil. Karena saat malam petualangan orang dewasa dengan mahapatih, dia meng sms ke 47 prajurit untuk jangan salah panah. karena dia tahu bahwa patih telah ingkar untuk membebaskan ke 47 prajuritnya dari pajak. Patih adalah pembohong besar dan layak mati. Tapi sebenarnya itu didasari oleh rasa cemburu Sruntil untuk tak mau dimadu.
Terima kasih atas kedatangan nya.. semoga selamat sampai rumah masing masing..terek...tek..tek"

1 komentar:

anonymous mengatakan...

padadam?? kupikir selama ini Pak Dadang... sungguh ambigu lirik lagu jaman sekarang.

waspadalah!

cuci tangan disini !!

ShoutMix chat widget