Gw baru nonton red cliff kemaren. pilem perang cina tentang bagaimana seni perang Sun Tzu bekerja. Kalo gak salah inget nih, di pilem itu ada kata-kata yang menggambarkan ilmu Sun Tzu itu. begini kalo gak salah " kuat seperti gunung, lembut seperti hutan, panas seperti api,...."selebihnya gw lupa maklum lebih seru liat temen di sebelah sibuk praktekin ilmu Sun Tzu nya ke pasangannya ( Sun = cium, Tzu = susu)..hehe
Katanya ilmu Sun Tzu yang udah berabad-abad ada ini, bisa diterapkan untuk Bisnis sampai ke politik. Menurut gw sih bisa-bisa aja. Manusia kan emang paling jago meng analogikan sesuatu. Bahkan yang lebih ekstrim, temen gw yang otak nya udah disadap sama nano robot bilang kalo kitab suci di dunia itu adaptasi dari seni perang Sun Tzu. Terserah deh.....
Menurut gw (berdasarkan pilem yg gw tonton) sih Sun Tzu adalah strategi yang dipakai manusia dengan melihat faktor dirinya (micro cosmos) yang merupakan bagian dari alam semesta (macro cocmos) untuk mencapai kemenangan. Itu juga kalo gak salah nangkep ya. Maklum jangankan ilmu Sun Tzu (dalam arti sebenarnya) ilmu pengetahuan alam aja dapet merah terus di rapot.
Pernah denger cerita Ken Arok ?
Bromocorah yang berhasil jadi raja setelah membunuh Ian Kasela...denggg bukan, maksud gw setelah membunuh raja Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes sang permaisuri raja. Great...ini bukan sebuah kebetulan, tapi ada strategi. Biar jahat tapi biarkan dosa Ken arok ditanggung dirinya sendiri.
Cerita berawal dari sebuah kontrakan seorang mekanik sepeda. Sebut namanya mas Rock (karena hidunya emang rockes banget). Mas rock hijrah ke jakarta dari kampung nya di jawa sekitar 15 tahun yang lalu. "Hanya modal nekat!" begitu katanya. Berawal jadi buruh angkut pelabuhan di Tanjung Priok dan merasa gak kuat karena biaya hidup tak sebanding pendapatan ditambah bermasalah dengan preman akhirnya mas Rock pindah profesi sebagai buruh proyek, dan berkali-kali pindah lagi sebagai tukang instalasi listrik, tukang gali tanah, kerja matrial, dan sampai sekarang jadi mekanik sepeda. " pokoknya saya apa aja saya lakonin, maklum cuman taman SD, bisa apa..." Begitu katanya. Keahlian yang didapat ngak melalui kursus apalagi kuliah. semua didapet dengan pengalaman juga nekat itu tadi.
Sukses kah Mas Rock ?
sukses mah relatip menurut gw. Walupun masih tinggal di rumah kontrakan sangat sederhana sekali (KSSS) dan tunggakan kredit sana - sini tapi dia masih punya cita - cita. Dia pengen punya usaha sendiri, punya bengkel sepeda sendiri. dari cara ngomong mas Rock kali ini kayaknya dia bener - bener gak pengen pake modal nekat lagi. karena dia perlu Modal. Dan mungkin dia udah punya strategi nya sendiri untuk wujudkan cita - cita nya itu.
Saat itu saya malu sebagai seorang sarjana yang lulus nilai A kewirausahaan untuk memberi solusi sebagai startegi untuk mas Rock berhasil mencapai cita - cita nya. Mas rock mungkin gak bakal ngerti apa itu Sun Tzu, jadi percuma gw cerita panjang lebar kaya wong gendeng. Atau gw menganjurkan mas Rock untuk tikam majikannya sendiri si A Lang biar dia jadi bos toko sepeda. Gak mungkin lah karena mas Rock pria yang baik hati dan gemar beribadah. Saya jadi gak tega dan gak jadi ngasi solusi. Biarin aja nasib Mas rock berjalan sesuai kehendak NYA. Dan perjuangan hebat mas Rock dalam menjalani hidup udah menampar keras hati ini. Dalam perjalanan pulang gw berpikir, orang yang udah berjuang hidup di kota ini aja masih idup susah apalagi yang gak berusaha?...habis sudah...no spirit no glory...no woman no cry....no no ya no ya no ya bongkar! (mengada - ada saja)
Itu sih minta dielus, tapi malah digampar
6 tahun yang lalu
1 komentar:
sudah-sudah...
lebik baik kita bersepeda sampai gempor sajah....
*menyemangati---takut dirimu salah tafsir
Posting Komentar