penghayal yang tak bisa sembuh

Selasa, 02 Juni 2009

bukan hanya citra

Sudah lama saya ingin menulis tentang citra. bukan citra bekas teman sma saya dulu yang sekarang montok nya minta ampun tapi tentang sebuah citra yang melekat pada sebuah objek. citra yang dalam bahasa inggris berarti image yang menggambarkan tentang objek tersebut.
saya mulai gemas dengan tingkah polah perpolitikan di negeri ini yang selalu gemar melakukan pencitraan tanpa melihat jejak yang sudah ditinggalkan.
saya kembali tergelitik oleh kasus dari ibu prita yang harus dituntut 6 tahun penjara oleh pihak rumah sakit karena melakukan pencemaran nama baik.

Sejak reformasi 98 pintu untuk kebebasan berpendapat di muka umum sudah dibebaskan bahkan sudah dijadikan sebagai potret penegakan demokrasi di negeri ini. selamat buat negeri saya tercinta! awalnya saya ikut mengucapkan dalam hati. Tapi masih ada saja kasus macam pemenjaraan akibat pencemaran nama baik akibat pasal-pasal yang katanya "karet" ini.
berpendapat adalah hak dasar! apapun media nya. jika ada pihak yang tersinggung, dirugikan , ataupun tak nyaman mengapa tidak membalas dengan berpendapat juga (atau hak jawab)???
saya selalu diwanti wanti oleh ibu untuk nrimo" sudahlah setiap hal nya pasti ada yang diuntungkan dan dirugikan, daripada kamu rugi sendiri!!!" apa iya mesti begitu bu??
seorang teman pernah berkata : kalo kita gak bisa terbang ya berlari, kalo gak bisa berlari ya berjalan. ini yang menjadi landasan saya berpikir. kalo tidak bisa teriak-teriak di jalan yah menulis, kalo tidak bisa menulis ya berdebat dalam hati..kalo saya keliatan stress yah harap maklum . ini jalan hidup saya!! Tapi kalo sudah bersuara dengan mengetik di blog saja sampai dipenjara, apa kata dunia dalam berita???

Tulisan atau pemberitaan mana yang tidak provokatif?? semua akan memunculkan pencitraan kepada objek yang diwartakan. semua ada prosenya dari pembacaan yang diterima otak sampai kepada sebuah tindakan. Baik atau buruknya itu tergantung pada pribadi yang menerimanya. sebagai contoh pencitraan sebaik apapun tentang apel tidak akan mempengaruhi yang tidak doyan makan apel serta merta memakan apel. itu memang benar saya sepakat! yang tidak saya sepakati jika informasi melalui pencitraan itu banyak manipulasinya.bagaimana bisa objektif kalo begitu caranya.


ohh angin...ohh matahari..ohh dewa-dewi...kapan kah kemuakan ini akan berakhir..
satyam eva jayate

1 komentar:

ranii mahardika mengatakan...

setuju!!

bingung deh sama maunya "orangorang di atas" itu! semoga kita bisa banyak belajar melalui kasus ini, dan semoga pemeriintah maupun institusi lainnya juga semakin bebesar hati akan adanya halhal serupa yang mungkin muncul di masa mendatang!

cuci tangan disini !!

ShoutMix chat widget