Pas lagi sedang kondisi sakit, saya melihat berita di tv tentang sebuah restotan di Amerika yang memberikan kewenangan kepada pengunjung untuk memberikan harga dan membayar sesukanya bahkan kalau tidak membayar pun diperbolehkan.
Pihak restoran hanya mematok harga sesuai harga yang mereka berikan. misal sepiring nasi goreng dihargai oleh pihak restoran sebesar $10, pengunjung bisa membayar sesuai harga yaitu $10 atau dibawah $10 atau bisa diatas $10 semua tergantung pada si pembeli nasi goreng tersebut. menurut si pemilik restoran belum pernah ada pengunjung sampai saat itu yang tidak membayar.
Bagaimana dengan di indonesia??
Saya belum pernah makan di restoran model seperti itu. Tapi saya pernah ngalamin ketidak puasan terhadap harga yang diberikan restoran. dulu pernah beli es kopyor dengan harga Rp. 30 ribu .Untung bawa duit lebih karena pikiran mesen es kopyor paling harga nya gak segitu mahal (menurut saya). Tapi toh akhirnya saya terpaksa membayar sebesar harga tersebut.
Dari kasus di atas ada perbedaan antara si pembeli dengan si penjual, baik di Amrik maupun saya di Indonesia.Pertama, restoran yang berkelas (tanda kutip) biasanya diisi orang yang berkelas juga, orang kaya biasanya gak peduli sama namanya harga . servis biasanya faktor utama. Kedua, tingkat apresiasi orang yang berkelas (tanda kutip) lebih tinggi, beda dengan saya jenis pelanggan yang "nrimo". Ketiga, Perbedaan pandangan dari penjual es kopyor dengan penjual nasi goreng di amrik terhadap pelanggan.
Yang ketiga yang menarik. Pembeli adalah Raja dan penjual adalah Rakyat.
Raja memegang mandat penuh atas kepercayaan yang diberikan oleh Rakyat. Penjual harus berjiwa demokratis dulu dan punya sikap lapang untuk memberikan pilihan pilihan putusan dari si pembeli. Bukan memaksakan kehendak kepada si pembeli.
sehabis saya selesai menonton acara tv itu, saya berharap kedepannya akan banyak tumbuh restoran atau tempat makan dengan menggunakan your price is right.
Itu sih minta dielus, tapi malah digampar
6 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar